Halo, sobat ABP!
Kembali lagi di acara rutin milik ABP, yaitu StartUp Talk #118. StartUp Talk edisi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Januari 2024 di ruang ABP. Nah, tema yang diangkat pada acara ini adalah “Memaksimalkan penjualan microstock dengan foto diri kita sendiri”. ABP mengundang pemateri yang super keren. Namanya adalah Cornelius Krishna Tedjo atau lebih akrab dipanggil Bang Tejo. Beliau sudah berhasil mendapatkan penghasilan ratusan juta dolar dari hasil fotonya di microstock! Menakjubkan, bukan? Penasaran soal microstock? Singkatnya, microstock adalah platform untuk para pecinta dunia fotografi untuk menjual hasil karyanya. Penjelasan lebih lanjut silahkan simak artikel berikut ini ya.
Apa itu Microstock?
Microstock adalah platform online bagi para pelaku industri kreatif untuk memasarkan dan menjual hasil karya mereka dalam bentuk foto, video, vektor, dan ilustrasi dengan harga yang terjangkau dan dapat diakses oleh seluruh dunia. Pada StartUp Talk #118, bang Tejo menjelaskan bahwa terdapat 4 jenis platform microstock, yaitu:
Shutterstock
Freepik
AdobeStock
Istock
Menurutnya, platform Shutterstock sangat familiar dan cocok digunakan untuk pemula. Bang Tejo juga menjelaskan istilah microstock photography. Pernahkah mendengar istilah itu? Microstock Photography adalah model bisnis dalam dunia fotografi untuk menghasilkan pendapatan dari hasil foto yang dipotret dan tidak bertemu pelanggan secara langsung.
Punya penghasilan dari microstock, kok bisa?
Jika kamu memiliki hobi di bidang industri kreatif, terutama suka foto-foto, microstock adalah pilihan terbaik untuk membantu mendapatkan penghasilan. Cara kerja microstock cukup sederhana. Hanya dengan mengunggah hasil karya di platform microstock, karya yang telah diunggah otomatis dipasarkan oleh microstock dengan menjangkau seluruh dunia. Kamu hanya perlu menunggu sampai hasil karyamu diunduh atau dibeli oleh pengunjung microstock dan baru mendapatkan sebagian keuntungan dari penjualan tersebut.
Sesuai dengan tema yang StartUp Talk #118 “Memaksimalkan penjualan microstock dengan foto diri kita sendiri”, bang Tejo menjelaskan dan menceritakan pengalamannya mendalami dunia microstock dengan foto dirinya sendiri. Alasannya karena foto model paling diminati dan paling laku terjual ke penjuru dunia. Bang Tejo memaparkan data dari official partner Shutterstock di Indonesia, yang menunjukkan adanya peringkat jenis foto. Menurut data tersebut, peringkat pertama didominasi oleh foto model atau foto yang melibatkan kehadiran orang. Peringkat kedua adalah foto makanan dan minuman. Peringkat ketiga adalah foto tekstur, background, tembok, dan sejenisnya. Alasan itulah yang membuat bang Tejo semakin termotivasi untuk konsisten mengunggah fotonya sendiri di platform microstock. Semakin banyak foto yang diunggah dan berhasil terjual, maka semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut.
Kelebihan dan tantangan
Menurut pemaparan bang Tejo, kelebihan menggunakan microstock adalah mendapatkan pelanggan dari seluruh dunia dan bisa bebas berkreasi dengan segala ide yang dimiliki. Selain itu, penjualan foto model di microstock banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mempromosikan brand atau produk mereka tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dan membuang waktu untuk foto model. Disamping itu, ada beberapa tantangan yang dilalui saat melakukan penjualan fotonya, seperti persaingan global dan kejenuhan. Meskipun pelanggannya dari seluruh dunia, persaingan penjualan foto juga dari fotografer seluruh dunia. Selain itu, memotret diri sendiri secara konsisten menyebabkan timbulnya rasa jenuh karena hal itu dilakukan secara berulang. Mau tidak mau harus mencari ide untuk setiap gaya supaya berbeda. Untuk mengatasi rasa jenuh, bang Tejo melakukan eksplorasi model. Jadi, tidak hanya mengunggah foto dirinya sendiri, beliau juga mengajak orang lain untuk menjadi model fotonya.
Tips Memaksimalkan Foto Model
Acara StartUp Talk #118 semakin seru karena pemateri memberikan tips untuk foto model. Berikut adalah beberapa tips sederhana agar sukses melakukan penjualan di microstock:
Cari ide untuk gaya foto atau pose gan berbagai kegiatan yang dilakukan manusia pada umumnya. Pose ini bisa dilakukan dengan aktifitas sehari-hari, seperti membaca buku, sedang menatap laptop, dan lain-lain.
Gunakanlah properti dan outfit yang sesuai dengan tema foto
Aturlah ekspresi wajah yang mendukung dalam menggambarkan aktivitas
Pastikan tidak ada logo produk apapun yang terlihat
Manfaatkanlah spot rumah dengan baik tanpa harus ke studio foto
Gunakanlah kamera yang mendukung proses foto, jangan menggunakan kamera handphone.
Sobat ABP, itulah serba-serbi menarik seputar microstock dan tips sukses dari Bang Tejo yang diungkapkan pada StartUp Talk #118. Acara ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang dunia microstock, tetapi juga berbagi cerita tentang bagaimana foto model dapat menjadi magnet penjualan tertinggi. Dengan adanya platform seperti Shutterstock, Freepik, AdobeStock, dan Istock, semakin terbuka peluang bagi para pecinta fotografi untuk mengoptimalkan kreativitas mereka dan meraih penghasilan dari hasil karya yang diunggah.
Sampai jumpa di StartUp Talk berikutnya, sobat ABP! ?????