”Membangun merek untuk menuju kesuksesn
bukanlah satu ilmu pasti tetapi lebih kepada gabungan antara seni dan sains” – Marketeers,
2011:44. Hal ini berarti bahwa proses membangun merek tidak dapat dipahami
dengan pasti, melainkan hasil dari perpaduan aspek seni dan sains. Ini melibatkan
serangkaian aktivitas kompleks yang bertujuan untuk mempermanis sebuah produk
dengan nama merek yang menarik, merumuskan slogan yang tajam dan berkesan, merancang kemasan produk yang efektif, serta
perancangan dan pelaksanaan kampanye iklan yang strategis.
Aspek seni menjadi kunci dalam menciptakan identitas merek yang unik dan menarik perhatian konsumen yang juga mencerminkan nilai dan kepribadian merek dengan cara yang kreatif. Selain itu, pendekatan sains juga menjadi hal yang penting untuk mengukur dampak dari strategi merek, menganalisis perilaku konsumen, dan mengidentifikasi tren pasar. Dengan menggabungkan kedua elemen ini, sebuah merek dapat mencapai kesuksesan jangka panjang dengan meraih perhatian dan loyalitas pelanggan. Ayo simak penjelasan mengenai 4 strategi membangun merek!
1. Branding by Thinking
Branding by Thinking ialah pendekatan dalam membangun merek yang berfokus pada pemikiran strategis, ide-ide kreatif, dan konsep yang mendalam untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan merek. Strategi merek ini dilakukan dengan pendekatan yang sangat teliti dan hati-hati melalui perencanaan bisnis yang terpusat dan formal. Biasanya, strategi ini digunakan oleh perusahaan besar yang mempunyai portofolio produk yang banyak dan beragam. Setiap merek dalam portofolio perusahaan tersebut pasti mempunyai tim manajemen sendiri, termasuk segmen pelanggan, produk life-cycle, rantai pasokan kinerja metrik (Supply Chain Performace Metrics), pangsa pasar yang merupakan presentase dari total pasar yang dikuasai, dan kontribusi keuntungan yang telah ditugaskan dari pusat. Contoh perusahaan yang memakai strategi ini adalah Coca-Cola, Nestle, dan Toyota.
2. Branding by Imagery
Strategi ini biasanya didukung oleh agen periklanan yang mempunyai peran penting dan kuat dalam pengembangan merek. Pendekatan ini dilakukan dengan cara lebih fungsional didorong oleh asosiasi budaya yang dimiliki oleh pelanggan yang mengelilingi citra merek produk tersebut. Branding by Imagery adalah pendekaatan dalam membangun produk yang berfokus pada pengembangan merek untuk membangun identitas merek yang kuat, selain itu berfokus juga pada komunikasi pesan merek kepada target audiens. Biasanya dengan penggunaan unsur-unsur visual agar konsumen tertarik dan dapat mengingat merek, dan juga membangun citra merek. Contoh merek yang sangat peduli dengan Image ialah Calvin Klein, Garuda Indonesia, dan BMW.
3. Branding by User Expression
Menggunakan strategi ini dapat membuat pelanggan merasakan kualitas produk, manfaat fungsional, dan citra merek apa adanya dengan yang diberikan. Hal yang dicari pelanggan adalah suatu pengalaman yang mempesona, menyentuh hati, dan perasaan serta merangsang pikiran untuk mencobanya lagi. Brand Manager akan memfokuskan pada desain layanan dan kegunaan, hal ini akan menjadi inti dari pengalaman konsumen untuk mendorong strategi merek. Merek-merek yang dibangun karena pengalaman pengguna adalah Disney, Starbucks, IKEA, dan XL.
4. Branding by Self Expression
Strategi ini merupakan kolaborasi antara pemasaran dengan pelanggan mereka. Pemasar melakukan inovasi untuk menemukan sebuah makna baru bukan sekedar sebuah produk. Tetapi, pelanggan juga aktif berpartisipasi dalam menciptakan makna yang terait dengan merek tersebut, yang merupakan hasil dari refleksi dari identitas pribadi mereka sendiri. Pendekatan ini membangun merek yang menekan pengunaan merek sebagai alat expresi bagi pelanggan atau konsumen. Dalam pendekatan ini, merek menciptakan produk atau layanan yang memungkinkan pelanggan untuk mengekspresikan nilai-nilai, identitas atau gaya hidup mereka sendiri. Contohnya Apple dan Louis Vuitton.
Nah itu dia empat strategi membangun merek beserta contohnya. Branding Strategy ini sangat penting untuk disimak bagi siapapun pelaku usaha untuk membangun usahanya.